Sabtu, 06 Juni 2015

Proses Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi



Proses Penyusunan Laporan Keuangan

1.             Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis. (Hendar : 2010)
2.             Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:
1.             Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2.             Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi.

·                Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :

1)   Pencatatan
Proses yang paling awal dari seluruh kegiatan pengelolaan keuangan koperasi
1)   Penggolongan
Proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.
2)   Peringkasan
Semua transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal yang kemudian dilakukan penggolongan, kemudian direkap untuk setiap kategori transaksi.
3)   Pelaporan
Setiap koperasi kredit termasuk Koperasi Kredit (CU) Gema Rosari telah menghitung SHU total koperasi setiap bulan dan telah dilaporkan dalam Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB).
4)   Analisis data keuangan

·                Buku-buku dokumen pendukung (source of documents) yang digunakan antara lain :

1)   Bukti Penerimaan Kas
Formulir penerimaan uang tunai oleh koperasi yang berasal dari penjualan tunai, pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota, pembayaran angsuran dan bunga atas kredit yang diterima, pembayaran utang oleh debitor, penerimaan sumbangan dalam bentuk uang tunai, penerimaan pinjaman dari bank, pembayaran bunga simpanan, dan penerimaan komisi dari bank.
2)   Bukti Pengeluaran Kas
Formulir untuk mengeluarkan uang tunai atas setiap transaksi yang dilakukan koperasi seperti pembelian barang, pembelian perlengkapan, pembelian peralatan, pembayaran beban-beban, pemberian pinjaman kepada anggota, pembayaran bunga bank, pembayaran angsuran pinjaman, pembayaran kembali simpanan anggota, dan pembayaran utang.
3)   Bukti Faktur Penjualan
Bukti penjualan barang dan jasa secara kredit yang dilakukan oleh koperasi.
4)   Faktur Pembelian
Bukti pembelian barang dan jasa dan pihak luar koperasi yang pembayarannya dilakukan kemudian atau dilakukan secara kredit.
5)   Bukti Umum
Pencatatan setiap transaksi yang tidak dicatat dalam bukti-bukti pembukuan lainnya dan transaksi tersebu biasanya jarang terjadi.

·                Buku khusus (special journal) yang digunakan adalah :

1)   Buku Harian Penerimaan Kas
Buku harian yang digunakan hanya untuk mencatat aktivitas penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan entitas.
2)   Buku Harian Pengeluaran Kas
Buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi pengeluaran kas untuk berbagai  keperluan. 



3)   Buku Harian Penjualan
Buku harian yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan produk perusahaan secara kredit.
4)   Buku Harian Umum
Buku kas yang digunakan untuk mencatatkan semua dana yang diterima ataupun dikeluarkan.

·                Buku tambahan (subsidiary ledgers) yang digunakan adalah :
1)             Buku Kas Kasir
2)             Kartu Simpanan Anggota
3)             Kartu Persediaan
4)             Kartu Piutang Anggota
5)             Kartu Piutang bukan Anggota
6)             Kartu Hutang
7)             Kartu Inventaris
8)             Kartu Biaya
9)             Kartu Pembelian Anggota
10)         Kartu Barang Titipan






Sumber :



https://andamifardela.wordpress.com/2010/02/23/bukti-bukti-pembukuan/